Senin, 28 November 2011

MENGANALISIS LAPORAN


MENGANALISIS LAPORAN
Kompetensi Dasar :
1.1 Menganalisis laporan

Indikator :
1. Mampu menuliskan pokok-pokok laporan yang diperdengarkan dengan kalimat singkat.
2. Mampu menganalisis pola urutan waktu atau ruang dalam laporan yang diperdengarkan.

RINGKASAN MATERI
 

Laporan merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksana kegiatan kepada. Dil orang lain. dilihat dari isi yang melatarbelakangi penulisan laporan, laporan terbagi menjadi beberapa yaitu:
1. Laporan perjalanan yaitu laporan yang dibuat berkenaan dengan perjalanan suatu kegiatan. Dalam isinya laporan jenis ini akan mengungkapkan hal-hal yang terjadi selama perjalanan yang dilakukan dari satu titik ke titik tujuan yang lain.
2. Laporan kegiatan yaitu laporan yang dibuat berkenaan dengan kegiatan yang dilaksanakan. Isi laporan ini mengungkapkan hal-hal yang berhubungan dengan suatu kegiatan dari mulai persiapan, pelaksanaan, dan akhir dari kegiatan atau hasil yang dicapai dalam kegiatan tersebut.
3. Laporan observasi yaitu laporan yang mengungkapkan hasil dari pengamatan atau observasi terhadap sesuatu hal.
4. Laporan penelitian yaitu laporan yang mengungkapkan hasil yang terjadi dari suatu penelitain yang telah dilaksanakan. Isinya melingkupi persiapan, proses pelaksanaan penelitian, dan hasil dari penelitian tersebut.
5. Laporan hasil kajian pustaka yaitu laporan yang mengupas permasalahan dari berbagai sumber kepustakaan seperti buku, artikel, Koran, majalah atau yang lainnya.

Dilihat dari sistematikanya, secara umum sistematika laporan terdiri dari tiga bagian inti yaitu pendahuluan atau pembukaan, isi atau pembahasan atau hasil, dan penutup. Hal tersebut tidak terlepas pada kondisi tertentu, beberapa jenis laporan memiliki sistematika yang agak berbeda. Keberbedaan tersebut biasa terjadi karena permintaan orang atau lembaga yang membutuhkan laporan tersebut.
 
Dalam pembahasan ini kita fokus pada sistematika laporan secara umum. Perhatikan sistematika berikut ini!
Bagian Awal
 Sampul
 Lembar judul
 Lembar pengesahan
 Kata pengantar
 Daftar isi
Bagian Inti
Bab I Pendahuluan
- Latar Belakang
- Tujuan

Bab II Pembahasan/Hasil Kegiatan/ Pelaksanaan Kegiatan
Bab III Penutup
- Kesimpulan
- Saran
Bagian Akhir
- Lampiran

Hal-hal lain yang perlu ditambahkan sesuai dengan jenis laporan dapat ditambahkan di temapt yang seharusnya.

Dilihat dari cara mengembangkan paragraph laporan, kita mengenal beberapa pola pengembangan laporan. Pola tersebut adalah:
1. Pola urutan waktu yaitu laporan yang dikembangkan dengan memaparkan kegiatan secara urut waktu. Misalnya kegiatan perkemahan di sekolah dari persiapan sampai penutupan kegiatan.
2. Pola urutan ruang atau tempat yaitu laporan yang ditulis dengan mengurutkan ruang atau temapat yang ada dalam objek yang dilaporkan. Misalnya kita akan melaporkan tentang hasil observasi di sebuah museum, kita mengungkan koleksi yang ada diruang satu, dua, dan setrusnya secara urut sampai selesai.
3. Pola urutan kepentingan yaitu laporan yang mngungkapkan hal-hal yang dirasa penting saja. Hal yang kurang penting diabaikan.

LATIHAN
Perhatikan laporan berikut ini!

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka karya wisata yang dilakukan di Jakarta. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka realisasi program kerja OSIS SMP Negeri 2 Bojong. Kegiatan karya wisata yang dilaksanakan dua tahun sekali ini, pada tahun ini dilaksanakan di Jakarta.
Pelaksanaan observasi di PP Iptek TMII Jakarta, dimaksudkan agar siswa dapat meningkatkan pengetahuannya dalam bidang IPA sekaligus mempraktikan alat-alat peraga tersebut. Dengan demikian, siswa akan lebih memahami konsep dasar suatu ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan teknologi tersebut.

1.2 Tujuan Kegiatan
Tujuan dari kegiatan ini adalah kami ingin mengetahui tentang hal-hal yang berhubungan dengan PP Iptek terutama
 
1. Lokasi PP Iptek
2. Fasilitas yang ada pada Museum tersebut, dan
3. Wahana yang terdapat dalam museum tersebut.
BAB II HASIL OBSERVASI


2.1 Lokasi PP Iptek
PP Iptek TMII berada di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta. Museum ini menempati areal seluas 42.300 m2. Bangunan memiliki luas 24.000 m2. Gedung PP Iptek ini merupakan bangunan besar yang menempati areal terluas kedua di Taman Mini.

2.2 Fasilitas PP Iptek
PP Iptek TMII menyediakan beberapa fasilitas yang dapat digunakan oleh para pengunjung. Fasiltas tersebut adalah
1. 250 alat peraga yang siap untuk diperagakan atau diujicobakan oleh para pengunjung.
2. Auditorium berkapasitas 125 kursi yang dapat dipakai untuk menyaksikan ilmiah populer.
3. Ruang seminar
4. Kantin
5. Mushola
6. Halaman parkir yang luas

2.3 Wahana di PP Iptek
1 Tempat parkir kendaraan
2 Pintu Masuk
3 Danau buatan
4 Ruang I
a. Baterai
b. Termometer
c. PLTA
d. Reaksi nuklir
e. Keselamatan reaktor riset
f. Perpindahan panas
g. Tenaga surya
h. Kilang minyak
i. Konduksi panas
1. Ruang II
a. Balap lari
b. Pak belulang
c. Animal speak
d. Bola melayang
e. Roda gigi
f. Cahaya
g. Huges
h. Rambatan bunyi
i. Bola bergantung
j. Menggembung bukan ditiup
2. Pintu Keluar
3. Tempat penjualan souvenir
4. Taman
 

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Setelah dilakukannya kegiatan karya wisata untuk melakukan observasi di PP Iptek TMII Jakarta, kami dapat menarik kesimpulan bahwa:
1. Berkunjung ke PP Iptek TMII dapat menambah wawasan dan pengetahuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Di samping itu pengetahuan yang kita peroleh bersifat nyata karena sudah diujicobakan secara langsung.
2. Alat peraga yang di tampilkan di PP Iptek memberikan kesempatan pada para pengunjung untuk mencoba sesuai dengan petunjuk yang ada. Teori-teori yang telah diberikan oleh guru di sekolah yang tidak dapat diujicobakan dapat diujicobakan di sini.
3. PP Iptek sangat bermanfaat bagi masyarakat terutama pelajar baik SD, SMP, SMA untuk memantapkan pengetahuan yang telah diperolehnya di bangku sekolah.
 

3.2 Saran
Selama kami melakukan observasi di PP Iptek TMII Jakarta, kami juga mengalami hambatan. Namun hambatan-hambatan tersebut dapat kami atasi dengan baik. Oleh karena itu, kami ingin menyarankan kepada pembaca yang apabila akan berkunjung ke PP Iptek TMII untuk melakukan hal serupa tidak akan menjumpai hambatan seperti kami. Saran kami adalah :
1. Jagalah kekompakan anggota kelompok, agar observasi dapat berjalan sebagaiman rencana dan membuahkan hasil yang diinginkan.
2. Usahakan adanya pembagian kerja masing-masing anggota kelompok sehingga seluruh anggota aktif dan dapat dapat terkumpul sebanyak-banyaknya.
3. Terapkan sikap bertanggung jawab untuk keberhasilan bersama.
4. Siapkan instrumen observasi agar pendataan lebih mudah.

MENYUNTING PARAGRAF


Obyek wana wisata Curug Cijalu terletak di desa Cipancar kecamatan Sagala Heurang Kabupaten Subang. Wana wisata Curug Cijalu tidak kalah menariknya dengan obyek wisata yang sudah terkenal di Kabupaten Subang seperti obyek wisata alam Gunung Tangkuban Perahu yang terkenal dengan cerita Sangkuriang, obyek wisata alam sumber air panas Sari Ater dan sebagainya. Obyek wana wisata Curug Cijalu terletak di kaki Gunung Sunda dan termasuk kedalam jajaran Cagar Alam Gunung Burangrang yang terkenal dengan obyek wisata alam Situ Lembang. Curug Cijalu (air terjun) berasal dari mata air yang mengalir deras membelah bukit di puncak Gunung Sunda, yang merupakan salah satu obyek wisata andalan di Kabupaten Subang. Curug Cijalu menyuguhkan pesona alam yang menyejukkan dan juga memberi kedaiman.

Berdasarkan kaidah mengenai penulisan paragraf yang padu, satu paragraf terdiri dari satu topik, selur
uh kalimat bekerja sama dan berhubungan dengan topik, serta paragraf tersebut memberi informasi yang cukup kepada pembaca. Selain itu, pada paragraf yang baik terdapat pengembangan gagasan. 
Sunting paragraf di atas dengan memperhatikan hal di bawah ini:
1. Karena terdapat dua topik, buat paragraf itu menjadi dua sehingga masing-masing hanya memiliki satu topik.
2. Kurangi redundansi (pengulangan kata yang tidak perlu) Curug Cijalu ditulis berulang-ulang sehingga membosankan dan boros.
3. Perbaiki kesalahan ejaan dan tanda baca.
4. Berikan informasi yang cukup kepada pembaca.

Sunting paragraf di bawah ini, dengan menerapkan kaidah urutan (ruang dan ukuran), menyelaraskan struktur kalimat, dan mengurangi redundansi dengan mencari bentuk sinonim atau kata gantinya. Jika Anda temukan dua kalimat yang idenya lebih penting dari yang lainnya atau sama-sama penting--terletak berurutan, lakukan koordinasi dan subordinasi.
Batu adalah sebuah kota wisata terkenal di Jawa Timur. Letaknya sekitar lima kilometer sebelah timur Kecamatan Pujon, 20 kilometer sebelah barat Kota Malang, Jawa Timur. Dari Surabaya, kota wisata terkenal ini bisa ditempuh selama tiga jam, sejauh sekitar 100 kilometer. Prasarana wisata berupa penginapan yang terdapat di kota kecil ini antara lain tiga hotel kelas melati, dua hotel berbintang dua, dan empat hotel berbintang satu. Sarana lain berupa sebuah taman rekreasi sedang dibangun sebagai tempat rekreasi andalan Jawa Timur, yang luasnya mencapai seribu lima ratus hektare. Fasilitas taman itu sangat lengkap dan modern. Beberapa tempat menarik di pinggir kota, seperti pemandian air panas, agrowisata apel, air terjun Coban Talun, dapat dicapai satu jam perjalanan dari pusat kota.

Suntinglah contoh tulisan berikut ini dengan: (1) menghilangkan redundansi(tautologi, repetisi yang tidak perlu, prolixity, dan pleonasme); (2) meringkas frasa; (3) memperbaiki kesalahan berbahasa.
Meskipun korban lumpur Lapindo terus menuntut ganti rugi tetapi sampai hingga saat sekarang ini pemerintah belum mengeluarkan keputusan mengenai besarnya ganti rugi tersebut. Sebab, dalam masalah ini, pemerintah menghadapi dilema yang sulit. ”Anggaran yang disediakan untuk pembayaran ganti rugi tidak cukup memadai untuk mengganti seluruh total kerugian dikarenakan akibat bencana itu,” kata Wakil Presiden Jusuf Kalla, kepada pers di Jakarta, tanggal 4 Mei 2007. Namun, menurut Jusuf Kalla, pemerintah tetap memperhatikan nasib korban lumpur Lapindo. ”Masalah ganti rugi adalah merupakan bagian dari penanggulangan lumpur Lapindo,” kata wapres. Sedangkan di tempat terpisah, Ketua Pelaksana Tim Nasional Penanggulangan Lumpur Basuki Hadi Muljono mengatakan bahwa sampai sekarng saat ini pemerintah telah mengeluarkan dana Rp 900 milyar untuk membiayai relokasi infrastruktur jalan tol dan jalan arteri akibat luapan lumpur di kawasan proyek PT Lapindo Brantas Inc. di Sidoarjo, Jawa Timur.